
PANJI-PRATAMA.COM – Kritikus Sastra Indonesia sekaligus Ahli Linguistik Indonesia, Harimurti Kridalaksana, meninggal dunia pada Senin (11/7/2022) pukul 03.49 WIB.
Kabar duka mengenai wafatnya guru besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia tersebut dikonfirmasi oleh Kiki, salah seorang kerabat dekat mendiang.
Dikutip dari grup Asosiasi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia (AGBSI), informasi obituari tersebut berbunyi:
“Telah berpulang ke Rumah Bapa di Surga dengan tenang, suami/bapak/eyang/kakak kami tercinta, Bapak Harimurti Kridalaksana. Pada hari: Senin, 11 Juli 2022. Jam: 3.49 WIB. Mohon Doa. Semoga Bapak Harimurti Kridalaksana wafat dalam damai dan ditempatkan yang terbaik di sisi Tuhan Yang Mahakuasa.”
Baca Juga: Guide Dragon Quest XI untuk Side Quest 10 An Even Lovelier Letter
Nongkrong.co masih terus mencari informasi tambahan terkait meninggalnya penulis buku Kamus Linguistik tersebut.
Harimurti Kridalaksana bernama lengkap K.P.H. Hubert Emmanuel Harimurti Kridalaksana Martanegara. Kridalaksana lahir pada 23 Desember 1939 di Ungaran, Semarang.
Kridalaksana memperoleh gelar Sarjana Sastra dari Fakultas Sastra Universitas Indonesia pada tahun 1963.
Selanjutnya, dirinya mendapatkan beasiswa Program Fullbright ke Universitas Pittsburgh, Amerika Serikat, untuk jurusan Master Didaktik Bahasa pada tahun 1972. Pendidikan Doktoral Ilmu Sastranya diambil di almamaternya Universitas Indonesia pada tahun 1987.
Baca Juga: Indonesia Membantai Myanmar, Tetapi Masih Apes
Pada 2004, Kridalaksana memperoleh gelar kebangsawanan Pangeran Sentana dari Pura Pakualaman Yogyakarta dan sejak itu berhak menyandang nama panjang Kanjeng Pangeran Harya Harimurti Kridalaksana Martanegara.
Harimurti Kridalaksana pernah menjadi Rektor Universitas Katolik Atma Jaya pada tahun 1999 sampai dengan tahun 2003. Terakhir, beliau menjabat sebagai Rektor Universitas Buddhi Dharma, Tangerang pada tahun 2015 – 2019.
Ketua Masyarakat Linguistik Indonesia selama dua periode tersebut dikenal sebagai penulis buku-buku Teori Linguistik sekaligus Kritikus Sastra Indonesia yang cukup produktif semasa hidupnya.
Beberapa karyanya antara lain adalah Kamus linguistik (1982), Tatabahasa deskriptif bahasa Indonesia: sintaksis (1985), Pembentukan kata dalam bahasa Indonesia (1989), Wiwara: Pengantar Bahasa dan Kebudayaan Jawa (2001), dan Struktur, Kategori, dan Fungsi dalam Teori Sintaksis (2002).
Baca Juga: Profil Arkhan Fikri, Peraih Man of The Match di Pertandingan Indonesia U19 vs Myanmar U19
Mengawali karier sebagai penerjemah lepas dan guru, Kridalaksana semakin dikenal masyarakat Indonesia setelah menjadi staf pengajar di berbagai universitas baik dalam maupun luar negeri.
Bahkan pada tahun 1985, dirinya terpilih sebagai penerima salah satu penghargaan paling bergengsi di dunia akademik internasional, yaitu Humboldt Fellow.
Para mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia tentunya seringkali mengutip nama beliau untuk bahan skripsinya.
Hal itu tidak lain karena Kridalaksana telah menghasilkan lebih dari 100 makalah ilmiah dan sekitar 30 buku yang telah diterbitkan di bidang Linguistik dan Sastra. Selamat jalan Kridalaksana.(*)
(*Tulisan ini dimuat pertama kali di: https://www.nongkrong.co/event-viral/pr-4313860798/ahli-linguistik-indonesia-kridalaksana-meninggal-dunia?page=2 pada 11 Juli 2022)