PANJI-PRATAMA.COM – Satu bulan terakhir ini, banyak konten kreator di jagat Tiktok yang mengambil video tentang Quarter Life Crisis. Konten ini semakin pas dengan sebuah lagu melow berjudul Takut dari penyanyi dengan nama avatar @Idgitaf.
Bagai efek domino, banyak konten kreator mengaku bahwa lagu tersebut sesuai dengan kondisi mereka yang sedang mengalami banyak masalah berat. Lagu Takut sendiri dirilis Gita, sosok di balik akun @Idgitaf, pada 1 Oktober 2021 di platform Tiktok.
Tanpa menunggu lama, lagu Takut yang bercerita tentang kekhawatiran dirinya saat menginjak kepala dua itu pun menjadi viral hingga saat ini.
Gita sendiri pernah masuk nominasi Best of Performer TikTok Awards Indonesia 2020, lewat single berjudul Hal Indah Butuh Waktu Untuk Datang. Penyanyi dengan 2 juta lebih pengikut di Tiktok itu mengaku karya-karyanya terinspirasi dari pengalaman pribadinya.
Dalam lirik lagu Takut, kita bisa tahu bahwa sebagai manusia, kita akan memasuki fase di mana kita akan menghadapi krisis dalam seperempat usia kehidupannya.
Krisis tersebut dalam dunia Psikologi dikenal dengan nama Quarter Life Crisis. Lalu, apa itu Quarter Life Crisis?
Baca Juga: VOB Suarakan Nasib Perempuan di Konser
Dikutip dari arahkata.pikiran-rakyat.com, Quarter Life Crisis merupakan sebuah kondisi kecemasan hingga depresi mengenai masa depan yang akan dijalani sebagai manusia. Hal ini berkaitan dengan kecemasan mengenai karir, percintaan, cita-cita, sampai tujuan hidup.
Sebagaimana artinya secara harfiah, Quarter Life Crisis menjangkiti remaja dan dewasa muda dari usia 19 tahun sampai 30 tahun. Beberapa gejala ini bisa dijadikan indikator self-diagnosis bagi pembaca:
- Merasa hidup useless dan kehilangan motivasi
Tuntutan dan hambatan ketika menjalani kehidupan sebagai pelajar dapat menjadi pemicunya. Beberapa pasien juga dapat ditelusuri karena mengalami kondisi harus lepas dari orang tua, tetapi belum bisa mandiri karena menganggur. Tanda ini dapat dirasakan ketika seseorang telah menginjak usia pertengahan 20-30, tetapi hidupnya terasa kurang bahagia, bingung, dan khawatir.
- Merasa keberadaannya tidak diperlukan dan rendah diri
Berbagai masalah yang datang hampir berbarengan dapat membuat pikiran seseorang menjadi kalut. Orang dengan keluhan Quarter Life Crisis, merasa tidak pantas untuk berada di antara rutinitas publik.
Dengan demikian, ia akan lebih memilih menarik diri dari teman-temannya. Terkadang, hal itu diakibatkan karena anggapan dirinya tidak cukup sukses seperti apa yang diharapkan sekitarnya.
Baca Juga: Hore SE Kemdikbud 31 Tahun 2021 Muncul
- Merasa seluruh dunia memusuhinya dan memperlakukannya dengan tidak adil
Tekanan demi tekanan yang terjadi, baik dikatakan oleh orang lain maupun dirasakan sendiri membuat orang dengan keluhan Quarter Life Crisis merasa dunia tidak adil kepadanya. Dia menganggap dunia hanya milik orang-orang beruntung saja. Dari sisi ini, orang tersebut akan membandingkan dirinya dengan orang lain, dari mulai karier sampai kebutuhan hidup yang tidak tercukupi.
- Merasa tidak ada teman dan semuanya palsu
Orang dengan keluhan Quarter Life Crisis seringkali menganggap teman-temannya lebih sukses daripada dirinya. Dari anggapan tersebut, dia akan menarik diri dari dunia nyata maupun dunia digital. Perlahan dia mulai mengurangi mengakses sosial media karena merasa minder dengan pencapaian orang lain. Alhasil, dia akan dianggap aneh oleh orang lain dan semakin tertekan.
Dari sekian gejala yang muncul, yang harus diwaspadai pembaca adalah potensi diri sendiri dan mengenalinya secara mendalam.
Berikut ini adalah komentar tips dari akun @mswo dalam ofisial resmi music video di Youtube Idgitaf. Dirinya mengaku sebagai salah satu yang pernah mengalami Quarter Life Crisis. Adapun upaya healing yang dia lakukan adalah:
- Mengurangi keinginan yang berlebihan. Menurutnya, masalah akan timbul saat keinginan kita tidak tercapai.
- Atur ulang tujuan hidup. Menurutnya, tujuan hidup paling utama adalah beribadah kepada Tuhan. Oleh sebab itu, singkirkan dulu tujuan-tujuan yang terlalu muluk-muluk.
- Mencari nafkah yang lebih jelas di depan mata. Menurutnya, banyak orang menyesal bekerja di tempat yang tidak sesuai dengan jurusan kuliahnya. Padahal tujuan bekerja adalah untuk beribadah.
- Jangan mengkhawatirkan masa depan. Menurutnya, Tuhan senantiasa ada di hari ini dan kemarin. Begitupun dengan masa depan.
- Pilihlah teman yang membawa vibes positif. Menurutnya, sekalinya salah gaul, maka seringkali membuat depresi karena penyesalan.
- Carilah partner terbaik. Menurutnya, selain teman, kalau sudah mampu secara lahir dan batin, kita bisa mulai memilih seseorang yang siap mendengarkan keluhanmu sebagai pendamping.
Demikian gejala dan tips yang tim urbanbogor.com rangkum. Semoga kita terus berpikir positif untuk menata masa depan. Kelak saat pembaca menyetel lagu Takut ini kembali, artinya pembaca sudah bangkit untuk lebih baik.***
(*Tulisan ini dimuat pertama kali di: https://bogor.urbanjabar.com/entertainment/pr-2682150510/sering-dengerin-lagu-takut-dari-idgitaf-waspada-gejala-quarter-life-krisis?page=2 pada 14 Desember 2021)
2 thoughts on “Sering Dengerin Lagu Takut dari Idgitaf, Waspada Gejala Quarter Life Krisis”