PANJI-PRATAMA.COM – Kajian surat kali ini disampaikan oleh Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Prof. DR. KH. Sofyan Sauri, M.Pd. Topik yang disampaikan dalam kesempatan tersebut adalah “Meraih Kemuliaan dengan Iman dan Ilmu”.
Topik ini sendiri diambil berdasarkan Quran Surat Al-Mujadalah ayat 11, yang artinya sebagai berikut:
Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
Dalam penjelasannya, Prof. Sofyan menyampaikan Asbabun Nuzul dari ayat tersebut.
“Menurut riwayat dari Ibnu Abbas, turunnya ayat tersebut berkenaan dengan masjid Rasulullah di serambi Masjid Nabawi pada hari Jumat. Ketika itu, datanglah sejumlah sejumlah sahabat ahli badar yang biasanya diberi tempat khusus oleh Rasulullah SAW. Hanya saja, ketika para ahli badar tersebut mengucap salam, sahabat lainnya menjawab salam, tetapi tidak memberikan tempat duduk bagi mereka,” ujar beliau.
Prof. Sofyan melanjutkan uraiannya bahwa waktu itu Rasulullah SAW pun memerintahkan para sahabat tersebut bangkit untuk memberikan tempat duduk bagi sahabat ahli badar. Kejadian tersebut disimpulkan bahwa Rasulullah SAW tidak adil oleh orang munafik.
Rasulullah SAW menjelaskan bahwa mereka yang berlapang-lapang dalam majelis dan bangkit untuk memberi tempat bagi para ahli badar akan diberkahi Allah SWT. Allah SWT pun menurunkan Surat Al-Mujadalah ayat 11 ini.
Baca Juga: Waspada Quarter Life Crisis
Menurut Prof. Sofyan, berdasarkan Asbabun Nuzul tersebut, para mufasir menyimpulkan beberapa keutamaan Surat Al-Mujadalah ayat 11.
Pertama, ayat ini menjelaskan keutamaan tentang orang-orang yang berlapang-lapang dalam majelis sehingga Allah SWT akan memberikan kelapangan untuk mereka.
Kedua, Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan mengenai tingginya derajat orang-orang yang berilmu baik di dunia maupun di akhirat.
Ketiga, Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zalalin Quran menjelaskan bahwa ayat ini mengajarkan kepada kaum muslimin bahwa keimananlah yang mendorong mereka berlapang dada dan menaati aturan.
Dengan demikian, Prof. Sofyan menegaskan bahwa ilmulah yang dapat membina jiwa, sehingga dirinya dapat bermurah hati dan taat. Dengan kata lain, iman dan ilmu dapat mengantarkan seseorang kepada derajat yang tinggi di sisi Allah SWT.
Beliau berpesan, “Ilmu dapat menjadikan manusia menjadi mulia di sisi Allah SWT karena ilmu akan menjadi alat yang akan membimbing seseorang menuju kebaikan hidup, kesempurnaan iman, dan selanjutnya menuju makrifatullah. Dengan ilmu ini, muncullah sikap takwa, takut kepada Allah, taat pada hukum dan aturan, serta hidup yang positif bagi sesama.”
Selanjutnya, Kyai yang menyampaikan kajian surat tersebut di Masjid Al-Falaq, Gegerkalong, Bandung ini, menyatakan bahwa terdapat lima derajat keimanan seseorang.
Baca Juga: VOB Suarakan Nasib Perempuan
Hal ini sesuai dengan pendapat Syekh M. Nawawi Banten. Kelimat tingkatan iman tersebut adalah:
- Iman Taklid,
- Iman Ilmu (ilmul yaqin),
- Iman ‘Iyan (ainul yaqin),
- Iman Haq (haqqul yaqin), dan
- Iman Hakikat.
Dilansir dari kanal YouTube TVUPIDIGITAL, tingkatan keimanan yang wajib dicapai seseorang itu adalah tingkatan iman pertama dan kedua.
Sementara itu , tingkatan keimanan yang dikhususkan Allah SWT ada pada tingkatan keimanan yang ketiga, keempat, dan kelima untuk hamba-hambanya yang dikehendaki.
Prof. Sofyan melanjutkan bahwa untuk mencapai cita-cita derajat keimanan tersebut, kita harus benar-benar mengikuti risalah Rasulullah SAW.
Hal itu di antaranya adalah senantiasa berkata baik atau diam, menghormati tetangga, dan memuliakan tamu.
Hal ini sesuai dengan hadist yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA:
Sesungguhnya Rasulullah SAW. bersabda: “Siapa beriman kepada Allah SWT. dan Hari Akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam. Siapa yang beriman kepada Allah SWT. dan Hari Akhir, hendaklah dia menghormati tetangganya. Dan Barang siapa beriman kepada Allah SWT. dan Hari Akhir, hendaklah dia memuliakan tamunya.”
Baca Juga: SE Kemdikbud 31 Tahun 2021
Di akhir ceramahnya, Prof. Sofyan mengajak jemaah agar senantiasa berdoa dan memohon ampun kepada Allah SWT. agar dimasukkan ke dalam golongan-golongan manusia yang beriman dan berilmu. ***
(*Tulisan ini dimuat pertama kali di: https://bogor.urbanjabar.com/gaya-hidup/pr-2682132996/kajian-surat-al-mujadalah-ayat-11-meraih-kemuliaan-dengan-iman-dan-ilmu?page=3 pada 13 Desember 2021)