PANJI-PRATAMA.COM – Voice of Baceprot (VOB), mengakhiri tur Eropa pertamanya dengan brilian. Band metal yang semua anggotanya berhijab tersebut, mendapatkan apresiasi fantastis oleh para penggemar dari 4 negara yang disinggahi, yaitu Belanda, Belgia, Prancis, dan Swiss.
Bahkan, di akhir tur Eropa bertajuk Fight Dream Believe: European Tour 2021 tersebut VOB kembali viral setelah pernyataan keprihatinannya terhadap perlindungan perempuan di Indonesia.
Baca Juga: Hore, SE Kemdikbud 32 Tahun 2021 Muncul
Pernyataan itu diungkapkan oleh Marsya, gitaris sekaligus lead vocal VOB, saat tampil di panggung Le Botanique, Brussels pada tanggal 10 Desember 2021. Mereka mencermati isu kekerasan seksual yang saat ini sedang marak dan menjadi perhatian di Indonesia.
“I felt their pain …” ujarnya.
Dikutip kabarpriangan.pikiran-rakyat.com, ketiga personel VOB, Marsya, Euis Siti, dan Widi, prihatin dengan isu kekerasan seksual yang telah menjadi sangat krusial di Indonesia. Mereka menganggap hak dan kebebasan perempuan menjadi tidak aman.
Dengan nada bergetar, Marsya VOB menceritakan soal 15 anak perempuan korban kekerasan seksual yang dilakukan oleh seorang guru agama di sebuah sekolah di Indonesia yang mengakibatkan delapan dari mereka hamil.
“… victims of sexual violence by their religious teacher a tan Islamic School in West Java, Indonesia. And, 8 of them got pregnant.” Ungkap Marsya saat konser yang kemudian di posting ulang dalam cuplikan video TikTok @voiceofbaceprot.
Seluruh fans dan penonton konser VOB terdiam saat mendengar cerita tersebut. Apalagi saat Marsya kembali menceritakan kasus viral lain yang juga menjadi keprihatinan mereka.
VOB sangat merasa terpukul menyoroti kasus seorang perempuan cantik asal Malang yang diperkosa pacarnya dan dipaksa aborsi. Pada akhirnya Novia Widyasari, sang korban kekerasan seksual tersebut, akhirnya memutuskan bunuh diri di samping makam ayahnya.
“ … we lost a beautiful girl who was raped by her boyfriend and was forced to have an abortion untill she finally committed suicide at her father’s grave.” Ungkap Marsya yang mengaku merasakan penderitaan mereka dan mengamini sulitnya menemukan tempat yang aman untuk perempuan di dunia ini.
Di tempat konser sebelumnya, Marsya pun pernah menyampaikan pernyataan tentang bentuk keprihatinannya soal pandangan miring terhadap perempuan. Fakta itu dirasakan VOB saat melakukan sesi wawancara sebelum pertunjukan pada tur Eropa mereka.
Beberapa wartawan bertanya tentang hijab yang VOB kenakan sebagai identitas mereka. Hal itu membuat VOB merasa dianggap seperti akan fashion show, alih-alih konser band metal.
“This ain’t no fashion show!” tulis akun Tiktok @voiceofbaceprot sambil menyertakan beberapa tagar #FightDreamBelieveEuropeanTour2021 #voiceofbaceprot #hijab #empowerment #message #fyp #foryou.
Dari pengalaman plus keprihatinan tersebut, VOB bertekad akan terus menyuarakan dan memperjuangkan hak dan nasib perempuan di mana pun. Menurut mereka, perempuan harus terlindungi dari stigma buruk dan ancaman pelecehan seksual.
Baca Juga: Kajian Surat Al Kahfi ayat 13
Salah satu single lagu berjudul God Allow Me (Please) to Play Music selalu dimainkan di mana pun VOB konser. Hal ini sebagai daya refleksi mereka terhadap berbagai penolakan dan stigma buruk yang menimpa mereka sebagai tiga perempuan berhijab yang memainkan musik cadas.
“Kita bertiga hidup bukan hanya untuk bermusik, tetapi juga memperjuangkan tempat yang aman bagi semua perempuan di seluruh dunia.” teriaknya sambil mulai memainkan bagian riff. ***
(*Tulisan ini dimuat pertama kali di: https://bogor.urbanjabar.com/entertainment/pr-2682150916/vob-suarakan-nasib-perempuan-di-konser-tur-eropa-terakhirnya?page=2 pada 14 Desember 2021)
3 thoughts on “VOB Suarakan Nasib Perempuan di Konser Tur Eropa Terakhirnya”