Model Pembelajaran Jembatan Kejujuran adalah salah satu model pembelajaran antikorupsi karya Padillah, S.Pd.I. Model pembelajaran ini sangat menginspirasi. Para guru dapat menerapkan Model Pembelajaran Jembatan Kejujuran sebagai alternatif model pembelajaran penanaman nilai-nilai integritas.
Latar belakang
Pada masa usia emasnya, siswa PAUD mulai belajar mengapresiasikan diri dengan menggunakan berbagai media dalam karya seni melalui kegiatan eksplorasi. Dengan melakukan permainan, siswa akan dengan mudah menerima pelajaran dan mendapatkan nilai-nilai antikorupsi bersama gurunya.
Baca Juga: https://panji-pratama.com/kompetensi-dasar/
Deskripsi
Harapannya, setiap siswa di masa depan memiliki sikap integritas antikorupsi, yaitu kerja keras, sederhana, berani, tanggung jawab, adil, disiplin, mandiri, peduli dan jujur. Seperti menjadi seorang pedagang yang jujur, mahasiswa yang disiplin dan pemimpin yang bertanggung jawab. Melalui permainan ini, guru mengajak anak-anak untuk mengenal nilai-nilai integritas tersebut.
Baca Juga: https://panji-pratama.com/persiapan-soal-pas-kelas-x-bagian-ii/
Penerapan
Pada pembelajaran yang menggunakan metode bermain ini, siswa secara bergilir berjalan di atas titian pohon pinang. Permainan yang menerapkan hukuman (punish) dan hadiah (reward) ini menyenangkan buat para siswa.
Jika ada siswa yang terjatuh di tengah lintasan titian maka akan ada konsekuensi hukuman, mereka akan menjadi pelaku korupsi, Hal ini mereka representasikan dengan boneka hewan yang memiliki sifat-sifat buruk. Dan bagi siswa yang mampu berjalan di atas titian hingga ke tujuan akhir, maka ia sudah termasuk siswa yang memiliki integritas antikorupsi yang sesuai dengan tahap perkembangan anak. Mereka akan mendapatkan hadiah, berupa buah-buahan yang mewakili sifat-sifat baik dengan nilai integritas.
Dengan permainan ini, siswa akan belajar secara langsung dan menyenangkan dalam mengenal sifat-sifat baik dan buruk.
Baca Juga: https://panji-pratama.com/contoh-proposal-kegiatan-hut-kabupaten/
Tips
Media yang digunakan selain dengan pohon pinang, dapat juga menggunakan media lainnya seperti tali, batu bata atau yang lain yang ada di sekitar wilayah tersebut atau sekolah terebut.
Baca Juga: https://panji-pratama.com/tiga-esai-karya-siswa-tentang-makanan/
(Sumber: Padillah, S.Pd.I – PAUD Arrayyan, Palembang, Sumatera Selatan, dalam buku 991 Model Pembelajaran Antikorupsi)