PANJI-PRATAMA.COM – Juventus kembali sedang menjadi sorotan. Pihak Otoritas Keamanan Keuangan Italia menyelidiki kasus dugaan pemalsuan laporan keuangan. Jika hal ini terbukti, Juventus kembali terancam didepak dari Serie A.
Dilansir dari pikiran-rakyat.com, pihak terkait di antaranya pengawas sepak bola Italia COVISOC, regulator keuangan Consob, dan pihak Guardia di Finanza bekerja sama dengan kepolisian Italia sudah mendatangi markas Juventus pada akhir November 2021. Para petugas menyisir dokumen-dokumen penting terkait dugaan pemalsuan akuntansi selama 4 tahun terakhir.
Baca Juga: Review Buku Angkatan Puisi Esai 3
Beberapa penyelewengan keuangan yang disoroti dalam penanganan adalah adanya kewajiban non-federal antara Juventus, Atalanta, dan Totenham Hotspur terkait transfer pemain muda mereka yaitu Merih Demiral dan Christian Romero. Selain dua nama pemain tersebut, terdapat satu nama besar yaitu Christian Ronaldo.
Pemain megabintang, yang kini merumput bersama Manchaster United, ini disebut terkait dengan isu ‘dokumen rahasia’. Isi ‘dokumen rahasia’ tersebut dilakukan manajemen Juventus dalam hal penyesuaian gaji individunya.
Presiden Andrea Agneli, Wakil Presiden Pavel Nedved, serta mantan Direktur Olahraga Fabio Paratici, diduga terlibat dalam konspirasi keuangan klub tersebut. Mereka ditanya seputar kesepakatan gaji pemain dengan Juventus saat diterapkan lockdown di Italia pada Maret 2020.
Laporan menunjukkan bahwa Juventus mendapatkan keuntungan kotor 50 juta Euro dalam 24 bulan di masa lockdown tersebut, sementara klub-klub Italia lain malah sebaliknya.
Masalah yang menjerat klub bertajuk I Bianconeri semakin diperparah dengan prestasi mereka yang menurun. Dari 7 kali bermain hingga Desember ini, Juventus hanya mengumpulkan poin 24 dan bertengger di posisi tengah klasmen Serie A. Ambisi mereka untuk memimpin klasemen masih sangat jauh dari harapan.
Baca Juga: Kebangkitan 3 Pedang Zorro
Selain itu, jika penyelewengan keuangan tersebut diputuskan bersalah oleh Kantor Kejaksaan Federal Italia, maka hal tersebut menjadi kasus yang kedua kalinya dalam sejarah korupsi sepakbola di Italia bagi Juventus.
Sebelumnya, kasus pertama mereka terjadi saat skandal pengaturan pertandingan (Calciopoli) tahun 2005 dan 2006. Akibat kasus tersebut, Juventus harus diturunkan ke kasta kedua sepakbola Italia dan dicopot dari gelar Scudetto. ***
(*Tulisan ini dimuat pertama kali di: https://bogor.urbanjabar.com/olahraga/pr-2682038689/juventus-kembali-terancam-didepak-dari-serie-a pada 2 Desember 2021)