Contoh cerpen meraih cita-cita memberikan contoh cerpen singkat tentang meraih cita-cita, yang mengandung pesan moral inspiratif dan bernilai.
Pesan moral dalam cerpen sendiri berarti amanat dalam sebuah cerita atau karya lainnya yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca.
Nah, jika sedang membutuhkan referensi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia untuk kelas XI SMA, kamu bisa menggunakan contoh cerpen meraih cita-cita ini. Dengan memilih contoh cerpen singkat ini, kamu dapat memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Contoh cerpen meraih cita-cita ini menceritakan seorang tokoh bernama Idoy yang berhasil mewujudkan cita-citanya. Isi contoh cerpen meraih cita-cita ini sangat inspiratif dan bernilai karena mengandung amanat yang kuat.
Judul contoh cerpen meraih cita-cita ini adalah Perubahan. Penulisnya adalah seorang siswa SMA bernama Achmad Fadillah. Oleh karena itu, contoh cerpen meraih cita-cita ini benar-benar sangat inspiratif dan bernilai karena yang menulisnya adalah siswa kelas XI SMA.
Baca juga: Contoh cerpen siswa mengenai sekolah
Berikut ini adalah contoh cerpen singkat tentang meraih cita-cita beserta keenam strukturnya, yang mengandung pesan inspiratif dan bernilai:
Perubahan
Achmad Fadillah
Abstraksi
Di suatu sekolah ada anak yang super nakal yang bernama Idoy. Ia sering mencontek dan menjahili teman-temannya. Ia mempunyai sahabat yaitu Dadang dan Encuy. Dadang, anaknya baik suka menolong, sedangkan Encuy lebih cuek kepada teman-temannya. Meski demikian, mereka tetap bersahabat.
Orientasi
Pada suatu hari ketika pulang sekolah, Idoy mengajak kedua sahabatnya itu untuk mencuri rambutan di dekat sekolahnya. Namun, Dadang dan Encuy tidak mau ikut karena mereka tahu bahwa perbuatan mencuri itu tidak baik. Akhirnya, Dadang dan Encuy langsung pulang ke rumah, sedangkan Idoy tetap nekat ingin mencuri rambutan yang ada di dekat sekolahnya itu.
Idoy pun mulai memanjat pohon rambutan. Ia pun sangat gembira karena buahnya banyak. Setelah agak lama di atas pohon, tiba-tiba datanglah Pak Aceng. Pak Aceng adalah pemilik dari pohon rambutan itu. Beliau heran melihat banyak rambutannya yang berjatuhan.
Komplikasi
Ketika melihat ke atas pohon, dia melihat Idoy sedang mencuri rambutan milik dirinya.
Kontan saja, dirinya pun menyuruh Idoy untuk turun dari pohon rambutan miliknya.
“Idoy, cepat kamu turun,” teriaknya.
Pemilik rambutan itu memarahi dan menasehati Idoy agar tidak mengulangi perbuatannya itu. Idoy meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi perbuatannya yang salah itu.
“Maaf, Pak. Idoy janji tidak akan melakukannya lagi,” jawab Idoy.
Pak Aceng memaafkan kelakuan Idoy. Lalu, Pak Aceng menyuruh Idoy untuk pulang. Idoy pun menuruti perkataan Pak Aceng, pemilik pohon rambutan itu. Ia pun mulai berjalan pulang dan sambil menyesali perbuatannya itu.
Resolusi
Suatu hari di sekolah, pas jam istirahat, Idoy merenung. Ia ingin berubah dan tidak mau nakal lagi. Ia pun bercerita pada Dadang dan Encuy tentang kejadian kemarin. Setelah mereka mengetahui kejadian tersebut, mereka pun menasihati Idoy agar berubah. Idoy pun ingin berubah dan ingin menjadi orang benar dan sukses.
Saat pulang sekolah, Idoy, Dadang, dan Encuy berjalan berbarengan untuk pulang. Pas dalam perjalanan, ada seorang nenek yang ingin menyeberang jalan. Idoy pun langsung membantu nenek itu untuk menyeberang jalan. Dadang dan Encuy kagum atas perubahan Idoy yang cepat.
Baca juga: Contoh artikel guru tentang best practice pengajaran sastra
Singkat cerita, mereka pun lulus sekolah SMA. Idoy tidak melanjutkan kuliah dikarenakan biaya yang tidak ada. Akhirnya, Idoy mencari pekerjaan dan alhamdulillah-nya Idoy diterima di toko pembuatan sepatu. Sebaliknya, Dadang dan Encuy melanjutkan kuliah karena mempunyai biaya.
Cukup lama Idoy bekerja di toko pembuatan sepatu. Hasil jerih payahnya tiap bulan ditabung sebagian dan sebagiannya lagi diberikan pada orang tuanya.
Dua tahun kemudian, uang tabungan Idoy diambil untuk membuka toko pembuatan sepatu sendiri. Alhamdulillah, Idoy bisa dan lancar dalam membangun usahanya itu.
Koda
Lambat laun, ia mempunyai toko pembuatan sepatu yang besar dengan merk sendiri. Merk untuk sepatunya itu adalah “RAMBUTAN”. Banyak orang-orang bertanya-tanya kenapa merk sepatunya itu RAMBUTAN. Idoy pun menjawabnya karena rambutanlah yang membuatnya berubah. Apalagi, berkat nasihat Pak Aceng, Idoy dapat menjadi sukses sebagai pengusaha sepatu ternama.
Demikianlah contoh cerpen singkat tentang meraih cita-cita, yang mengandung pesan inspiratif dan bernilai. Dari cerpen tersebut, penulis mengajak kita sebagai anak SMA untuk bisa bangkit dari kesalahan dalam meraih cita-cita.***